BERSHALAWAT.COM - Negara-negara Muslim diajak untuk memperingatkan pemerintahan de facto Afghanistan, Taliban, bahwa perempuan memiliki hak dalam Islam.
Ajakan itu disuarakan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PBB Amina Mohammed pada Rabu 25 Januari 2023.
Sebelum delegasinya mengunjungi Afghanistan untuk mendapatkan sejumlah pandangan melalui keterlibatan dengan Taliban, Amina Mohammed telah melakukan perjalanan ke sejumlah negara termasuk Turki, Indonesia, dan negara-negara Teluk, termasuk Arab Saudi.
“Saat ini ada usulan agar PBB bersama OKI (Organisasi Kerjasama Islam) dan sejumlah negara pada Maret menyelenggarakan konferensi internasional tentang perempuan di dunia Muslim, dan konferensi ini akan mengangkat isu-isu di Afghanistan dan juga di kawasan,'' beber Amina.
Dilansir Bershalawat.com dari Berita ANTARA, hal tersebut disampaikan Amina kepada wartawan di markas besar PBB setelah kembali dari kunjungannya selama empat hari ke Afghanistan.
“Ketika (aktivis pendidikan perempuan Pakistan) Malala (Yousafzai) ditembak, ia ditembak di Pakistan. Jadi ini adalah masalah di kawasan. Ada peran di kawasan yang juga perlu tampil ke depan dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dalam Islam,” tambahnya.
Ia pun menekankan pentingnya bagi negara-negara Muslim untuk bersama-sama mengingatkan Taliban bahwa perempuan memiliki hak dalam Islam.
“Banyak hal yang harus kita hadapi adalah menemukan cara untuk membuat Taliban mengubah sudut pandang dari abad ke-13 menuju abad ke-21, dan itu perjalanan panjang,” ujarnya.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Menahan Kentut saat Sholat? Ini Jawaban Ustadz Adi Hidayat!
Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pada 15 Agustus 2021 diikuti oleh kacaunya bantuan keuangan internasional telah membuat negara yang sudah tercabik-cabik ini berada dalam krisis ekonomi, kemanusiaan, dan hak asasi manusia.
Rezim Taliban baru-baru ini memutuskan untuk menutup universitas di seluruh negeri bagi mahasiswa perempuan hingga pemberitahuan lebih lanjut dan melarang anak perempuan mengikuti pelajaran di sekolah menengah.
Taliban juga membatasi kebebasan bergerak bagi perempuan dan anak perempuan, mengecualikan perempuan dari sejumlah besar bidang pekerjaan dan melarang perempuan menggunakan taman, pusat kebugaran, dan tempat mandi umum.
Perempuan dan anak perempuan Afghanistan telah dirampas haknya, termasuk hak mendapatkan pendidikan, dan menghilang dari kehidupan masyarakat di bawah kepemimpinan Taliban.
Baca Juga: Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 91-92: Bantahan Rasulullah Atas Keraguan Yahudi Pada Al Quran
Artikel Terkait
Islamic Emirate of Afghanistan: Bepergian Lebih 72 KM, Wanita Wajib Ditemani Kerabat Lelaki!
Keuangan Negara Belum Stabil, PNS Emirat Islam Afghanistan Digaji dengan Gandum
Serukan Negara Muslim Akui Negaranya, Perdana Menteri Afghanistan: Ini Demi Rakyat Kami
Tegakkan Syariat Islam, Taliban Resmi Larang Afghanistan Panen Opium, Jika Nekat Bisa Dihukum Berat
Bubarkan Komisi Hak Asasi Manusia Afghanistan, Taliban: Departemen Itu Dianggap Tidak Perlu
Lemahnya Jaringan Komunikasi dan Akses Sulitkan Evakuasi Gempa Afghanistan, 1000 Orang Tewas
Indonesia Tegaskan Belum Akui Pemerintahan Taliban di Afghanistan, Begini Kata Kemenlu
Dukung Hak Pendidikan Perempuan Afghanistan, Forum ICAWE Hasilkan 'Bali Message'
Bahas Situasi Terkini di Afghanistan dan Al Aqsa, Turkiye-UAE Diskusi Via Telpon
Perjuangkan Hak-hak Perempuan Atas Pendidikan, OKI Akan Utus Delegasi ke Afghanistan