BERSHALAWAT.COM - Beberapa program transformasi digital telah diterapkan di Madrasah agar peserta didik dan guru di institusi pendidikan tersebut tetap bisa mengikuti tuntutan dan tren digitalisasi dengan optimal.
hal itu diungkap Kasubdit Kelembagaan dan Kerja Sama Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Papay Supriatna.
Selain pembekalan nilai-nilai Islami yang bisa menjadi pegangan bagi para murid madrasah tetap berakhlak di tengah arus Digitalisasi, program-program itu meliputi pembuatan aplikasi untuk penataan dan pengelolaan madrasah lebih efisien.
"Kita menyadari percepatan laju teknologi itu sangat cepat sekali, kalau kita tidak berlari maka kita akan tertinggal. Maka dari itu kami menyiapkan SDM dan juga semua daya kami untuk mengejar ketertinggalan di bidang teknologi khususnya di sektor pendidikan," beber Papay di Jakarta, Kamis (11/5).
Baca Juga: Hukum Bolehnya Menambahkan Nama Suami di Belakang Nama Istri
Menurut Papay, salah satu program yang diunggulkan ialah aplikasi khusus bernama EDM dan eRKAM yang berguna bagi pengelola madrasah bisa memperbaiki perencanaan dan penggunaan anggaran BOS (Bantuan Operasional Sekolah) sehingga lebih transparan dan efektif.
Dilansir Bershalawat.com dari Berita ANTARA, menurut dia, aplikasi lainnya yang dikembangkan untuk mendukung transformasi digital yang berguna dalam kegiatan belajar di madrasah adalah e-learning madrasah.
"Platform ini berguna untuk pembelajaran digital, kita siapkan sebelum COVID-19 dan sudah bisa dimanfaatkan," katanya.
Selain itu, Kemenag tidak luput menggandeng para pelaku industri untuk ikut berkontribusi menghadirkan program pelatihan maupun kegiatan mengajak talenta yang ada di Madrasah bisa belajar dan mendapatkan pengalaman dari dunia kerja nyata.
Baca Juga: Melanggar Larangan Ihram Karena Lupa Atau Tidak Tahu, Wajib Bayar Dam?
Dari segi kurikulum, Kemenag juga telah mengajak madrasah-madrasah untuk menerapkan kurikulum Merdeka yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 2022 lalu.
Harapannya siswa yang menjadi lulusan madrasah dan mendapatkan metode pembelajaran berbasis kurikulum Merdeka bisa juga menjadi talenta berkualitas menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia kerja nyata.
"Hal yang jelas kita tidak ingin bonus demografi Indonesia menjadi sia-sia. Dengan adanya kurikulum merdeka dan merdeka belajar dari Kemendikbudristek, kita Kemenag sejalan. Namun tentunya program pendidikan umum ini kita kuatkan dengan pendidikan agama Islamnya," kata Papay.
Dengan pembinaan karakter dan nilai-nilai yang tepat, harapannya para siswa madrasah setelah lulus bisa menjadi talenta digital yang unggul dan berdaya saing tinggi di tengah era percepatan digitalisasi global.***
Artikel Terkait
Polemik Hapus Madrasah pada RUU Sisdiknas, Hidayat Nur Wahid: Memperbesar Diskriminasi Antar Satuan Pendidikan
Tanggapi Siswa MTs Tewas Dibully, Kemenag: Orangtua Madrasah Pertama bagi Anak-anaknya
Kabar Gembira! Kemenag Beri Insentif bagi Guru Madrasah Non-PNS , Simak Besaran dan Kriteria Penerima
Kemenag Perjuangkan Tunjangan Guru Madrasah Non PNS, Ditargetkan Bagi 210 Ribu Guru Madrasah
Sasar Guru Non PNS, Ini Dia 12 Syarat Tunjangan Insentif Guru Madrasah dari Kemenag!
Cair Paling Lambat November 2022, Simak Syarat Dapat Tunjangan Insentif Guru Madrasah Rp3 Juta
Dana BOS Madrasah Swasta Rp4 Triliun Segera Dicairkan Kemenag, Yuk Awasi Bersama Distribusinya!
Perkasakan Madrasah, Menag Yaqut Minta Jajarannya Beri Akses Setara untuk Madrasah Negeri-Swasta
Tasyakuran 1 Abad NU, PCNU Bekasi Resmikan Madrasah Aliyah KH R Ma'mun Nawawi
Jawab Kerisauan Komunitas WNI di Jepang, Madrasah Diniyah Perdana Dibuka di Masjid Indonesia Tokyo