Cegah Kejar Cuan Terjebak Riba, Kemendikbudristek Dorong Mahasiswa Tingkatkan Literasi Keuangan

BERSHALAWAT.COM - Kasus jeratan pinjman online (pinjol) yang menimpa ratusan mahasiswa IPB turut mendapat perhatian Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek Prof Nizam, menyampaikan rasa prihatinnya, Rabu 16 Nopember 2022. 

“Kami sangat prihatin dengan kasus mahasiswa yang terjerat pinjaman online” ujarnya dilansir Bershalawat.com dari Antaranews.com.

Baca Juga: 6 Keutamaan Surat Yasin, Surat yang Dapat Memudahkan Sakaratul Maut!

Nizam juga mendorong agar mahasiswa meningkatkan kemampuan literasi keuangan.

"Ke depan, literasi keuangan harus terus ditingkatkan agar tidak terjadi kejadian serupa di masa depan" beber Nizam.

Sebelumnya, disebutkan sebanyak 116 mahasiswa IPB University terjerat pinjaman online dengan modus sponsorship.

Baca Juga: Haramkah Menaruh Nama Rasulullah atau Allah dalam Undangan? Ini Penjelasan Buya Yahya!

Ihwal mahasiswa IPB terjerat pinjaman online tersebut berawal dari imingan tawaran keuntungan 10 persen oleh pelaku dengan melakukan proyek bersama.

Kemudian, para mahasiswa yang menjadi korban tersebut diminta untuk mengajukan pinjaman ke suatu aplikasi penyedia pinjaman.

Lalu pelaku meminta dana tersebut digunakan untuk melakukan transaksi di toko online pelaku.

Baca Juga: Amalkan Doa Mengawali Pagi Hari, Penuh Berkah dan Rahmat, Berikut Bacaan Arab dan Latin

Dari setiap nominal transaksi, mahasiswa dijanjikan mendapatkan komisi 10 persen dan cicilan dibayarkan oleh pelaku.

Akan tetapi hingga saat ini, pelaku tidak pernah memenuhinya.