BERSHALAWAT.COM - Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah melakukan kunjungan ke Kantor Pusat PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) dalam rangka menjalin silaturahmi dan mengadakan dialog kebangsaan antara kedua organisasi kemasyarakatan Islam tersebut.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyatakan bahwa kunjungan ini dilakukan sebagai tindak balasan atas kunjungan sebelumnya oleh PBNU ke Kantor Pusat PP Muhammadiyah.
"Kami, delapan anggota PP Muhammadiyah, melakukan silaturahmi dan kunjungan balasan setelah PBNU berkunjung ke Kantor Pusat PP Muhammadiyah," kata Haedar Nashir saat ditemui di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, pada Kamis.
Haedar menjelaskan bahwa dalam kunjungan ini, pihaknya berusaha untuk menjalin komunikasi antara kedua organisasi dan melakukan dialog dalam berbagai hal yang berkaitan dengan kepentingan kebangsaan.
Baca Juga: Besok Terakhir! Ini Cara Pendaftaran Beasiswa ke Maroko untuk Kader NU
Dia juga mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh PBNU dalam melakukan terobosan-terobosan, termasuk kegiatan dialog di tingkat internasional, sebagai bagian dari pengembangan dan pemahaman Islam yang rahmatan lil alamin.
"Sekarang tinggal kerja bersama yang bisa kita kembangkan dalam konteks kebangsaan di level nasional, bahkan global," ujar Haedar yang juga profesor lulusan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, menyambut baik kedatangan rombongan dari PP Muhammadiyah di Kantor Pusat PBNU.
Yahya menyatakan bahwa hubungan antara NU dan Muhammadiyah baik sebagai hubungan antar-organisasi maupun hubungan antar-jamaah selama ini telah berjalan dengan harmonis.
Baca Juga: Keutamaan Bulan Syawal yang Harus Kamu Ketahui!
Dia menegaskan bahwa saat ini adalah saat yang tepat bagi NU dan Muhammadiyah untuk melakukan langkah-langkah konkret sebagai bentuk kerja sama antara kedua organisasi.
"Ke depannya nanti kami (NU dan Muhammadiyah) akan terus melanjutkan diskusi seperti ini," ujar kiai yang juga meraih gelar Doktor Honoris Causa (HC) dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Yahya berharap bahwa di masa depan, akan ada banyak hal yang dapat memberikan manfaat, baik bagi NU maupun Muhammadiyah, dalam upaya mereka untuk bekerja sama membangun bangsa.
Kerja sama antara dua organisasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi Indonesia dan masyarakat umumnya.***
Artikel Terkait
Doakan Korban Gempa di Turki dan Suriah, PBNU Serukan Shalat Gaib dan Tahlil Usai Jum'atan
Heboh Muncul Gerakan Anti pajak, SAS Institute Klarifikasi Peringatan Mantan Ketum PBNU Said Aqil
Ramadhan 1444 Hijriah di Tahun Politik, PBNU Harap Ketegangan Sesama Anak Bangsa Mereda
Putus Berbagai Masalah Kekerasan Negara Bangsa, Ketum PBNU Sebut Fikih Peradaban Jadi Solusi
PBNU Gelar Program Mudik Gratis, Gus Yahya: Jangan Menggunakan Sepeda Motor Saat Mudik!