Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 132: Wasiat Nabi Ibrahim Kepada Anak Cucunya Agar Tetap dalam Agama Islam

- Rabu, 8 Maret 2023 | 07:20 WIB
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 132: Wasiat Nabi Ibrahim Kepada Anak Cucunya Agar Tetap dalam Agama Islam (Bonsernews.com/Pexels)
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 132: Wasiat Nabi Ibrahim Kepada Anak Cucunya Agar Tetap dalam Agama Islam (Bonsernews.com/Pexels)

BERSHALAWAT.COM - Berikut Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah ayat 132 berdasarkan tafsir Al Quran Kementerian Agama Republik Indonesia.

وَوَصّٰى بِهَآ اِبْرٰهٖمُ بَنِيْهِ وَيَعْقُوْبُۗ يٰبَنِيَّ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰى لَكُمُ الدِّيْنَ فَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ۗ ١٣٢

Artinya, "Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya dan demikian pula Ya‘qub, “Wahai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu. Janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.”

Salah satu faktor yang membuat kedudukan Nabi Ibrahim tinggi di dunia dan akhirat adalah Islam, yaitu penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah.

Baca Juga: Apa Itu Metode Tafsir Tahlili? Simak Tuntas Artikel Ini, Semakin Cinta Al Quran!

Dan Nabi Ibrahim pun mewasiatkan ajaran penyerahan diri itu kepada anak-anaknya, Nabi Ismail dan Nabi Ishaq.

Demikian pula Nabi Yakub, ia berwasiat kepada anak-anaknya, “Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama penyerahan diri ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim yang berserah diri.”

Nabi Ibrahim dan Nabi Yakub berwasiat kepada putra-putranya, demikian juga yang dilakukan oleh cucunya Yakub kepada putra-putranya bahwa Allah telah memilihkan agama yang paling baik bagi mereka dan mengingatkan mereka agar menganut agama itu selama-lamanya, dan jangan sampai mati kecuali dalam keadaan Muslim. Agama yang dimaksud adalah agama Islam.

Baca Juga: Kenapa Baca Yasin Sebagai Amalan Malam Nisfu Syaban? Begini Penjelasannya!

Allah menegaskan bahwa agama yang hak di sisi-Nya ialah agama Islam. Allah berfirman:

اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ

Artinya, "Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barang siapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (QS. Ali Imran: 19)

وَمَنْ يَّبْتَغِ غَيْرَ الْاِسْلَامِ دِيْنًا فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْهُۚ وَهُوَ فِى الْاٰخِرَةِ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

Artinya, "Dan barang siapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi. (QS. Ali Imran: 85)

Halaman:

Editor: Taupik Lubis

Sumber: Kemenag

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Keutamaan Bulan Syawal yang Harus Kamu Ketahui!

Kamis, 25 Mei 2023 | 12:07 WIB
X