BERSHALAWAT.COM - Berikut Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah ayat 142 berdasarkan tafsir Al Quran Kementerian Agama Republik Indonesia.
سَيَقُوْلُ السُّفَهَاۤءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلّٰىهُمْ عَنْ قِبْلَتِهِمُ الَّتِيْ كَانُوْا عَلَيْهَا ۗ قُلْ لِّلّٰهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُۗ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ ١٤٢
Artinya, "Orang-orang yang kurang akal di antara manusia akan berkata, “Apakah yang memalingkan mereka (kaum muslim) dari kiblat yang dahulu mereka (berkiblat) kepadanya?” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Milik Allahlah timur dan barat. Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk).”
Setelah pada ayat yang lalu diceritakan perilaku kaum yahudi secara umum, pada ayat ini Allah menjelaskan sikap mereka dan juga orang musyrik terkait persoalan khusus, yaitu pengalihan kiblat salat dari Baitulmakdis di Palestina ke Ka'bah di Mekah.
Baca Juga: Apa Itu Metode Tafsir Tahlili? Simak Tuntas Artikel Ini, Semakin Cinta Al Quran!
Pada saat Nabi berhijrah ke madinah, beliau dan para sahabatnya selama 16 sampai 17 bulan melaksanakan salat menghadap ke Baitulmakdis.
Pada Rajab tahun ke-2 Hijriah, Allah memerintahkan Nabi untuk menghadap ke Masjidilharam di Mekah. Tentang hal ini Allah berfirman sebagai berikut.
Orang-orang yang kurang akal di antara manusia, yakni sebagian orang yahudi dan kelompok lain, akan mengolok-olok Nabi dan kaum mukmin dengan berkata, “Apakah yang memalingkan mereka, yakni kaum muslim, dari kiblat yang dahulu mereka berkiblat kepadanya?”.
Pemberitahuan awal ini dilakukan agar Nabi dan orang-orang Islam tidak kaget jika hal itu tejadi. Lalu Allah memerintahkan kepada Nabi untuk menjawab mereka.
Baca Juga: Dalil Perintah Puasa Wajib, Surat Al Baqarah 183, Arab dan Latin, Ya Ayyuhalladzina Amanuu Kutiba...
Katakanlah, wahai Rasul, “Milik Allah-lah timur dan barat. Allah berhak untuk menyuruh hamba-Nya menghadap ke arah mana saja, apakah ke arah timur atau barat, karena semua arah adalah milik Allah.
Mereka yang beriman dengan benar akan mengikuti seluruh perintah Allah. Mereka itulah yang mendapat petunjuk dari Allah.
Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.” Allah yang paling mengetahui siapa yang pantas untuk mendapat petunjuk itu.
Ayat ini diturunkan di Medinah berkenaan dengan perpindahan kiblat kaum Muslimin dari Baitulmakdis (Masjidilaqsa) ke Baitullah (Masjidilharam).
Artikel Terkait
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 125: Allah Menjadikan Bangunan Ka'bah Sebagai Kiblat Ibadah Kaum Muslimin
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 126: Doa Nabi Ibrahim Cermin Kemurahan Allah Kepada Seluruh Manusia
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 127-129: Doa-doa Nabi Ibrahim Usai Membangun Ka'bah Bersama Nabi Ismail
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 130-131: Agama Nabi Ibrahim Adalah Agama Islam
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 132: Wasiat Nabi Ibrahim Kepada Anak Cucunya Agar Tetap dalam Agama Islam
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 133-134: Wasiat Nabi Yaqub Kepada Anak-anaknya Agar Tetap Bertauhid
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 135-136: Definisi Agama Nabi Ibrahim yang Hanif
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 137: Pengakuan Iman Ahli Kitab Berbeda dengan Iman Kaum Muslimin
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 138: Makna dan Aplikasi Kata 'Sibgah' Allah dalam Diri Manusia
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 139-141: Nabi Muhammad Mendebat Kedustaan Yahudi dan Nasrani