BERSHALAWAT.COM - Berikut Tafsir Tahlili Surat Al-Baqarah Ayat 145 berdasarkan tafsir Al Quran Kementerian Agama Republik Indonesia.
وَلَىِٕنْ اَتَيْتَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ بِكُلِّ اٰيَةٍ مَّا تَبِعُوْا قِبْلَتَكَ ۚ وَمَآ اَنْتَ بِتَابِعٍ قِبْلَتَهُمْ ۚ وَمَا بَعْضُهُمْ بِتَابِعٍ قِبْلَةَ بَعْضٍۗ وَلَىِٕنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَاۤءَهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَاجَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ اِنَّكَ اِذًا لَّمِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۘ
Artinya, "Sungguh, jika engkau (Nabi Muhammad) mendatangkan ayat-ayat (keterangan) kepada orang-orang yang diberi kitab itu, mereka tidak akan mengikuti kiblatmu. Engkau pun tidak akan mengikuti kiblat mereka. Sebagian mereka (pun) tidak akan mengikuti kiblat sebagian yang lain. Sungguh, jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah sampai ilmu kepadamu, niscaya engkau termasuk orang-orang zalim.”
Walaupun orang-orang Ahli Kitab mengetahui tentang kebenaran pemindahan kiblat, mereka tetap tidak menerima kenyataan tersebut karena kedengkian mereka terhadap Nabi Muhammad.
Baca Juga: Apa Itu Metode Tafsir Tahlili? Simak Tuntas Artikel Ini, Semakin Cinta Al Quran!
Dan walaupun engkau, Nabi Muhammad, memberikan semua ayat, yakni keterangan, kepada orang-orang yang diberi Kitab itu, mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan engkau pun tidak akan mengikuti kiblat mereka.
Ahli Kitab akan terus bertahan pada kiblat masing-masing: orang Yahudi bertahan dengan Baitulmakdis, dan orang Nasrani bertahan ke arah terbitnya matahari.
Sebagian mereka tidak akan mengikuti kiblat sebagian yang lain. Allah memperingatkan Rasulullah agar tidak mengikuti keinginan mereka.
Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah sampai ilmu kepadamu, niscaya engkau termasuk orang-orang zalim.
Baca Juga: Gosok Gigi Saat Puasa Bolehkah Dilakukan?
Orang yang berwatak demikian tidak dapat diharapkan bahwa mereka akan kembali kepada kebenaran.
Mereka akan tetap dalam kesesatan meskipun diberi alasan dan keterangan serta bukti-bukti yang jelas.
Oleh sebab itu, mereka tidak akan mau mengikuti kiblat umat Islam.
Terhadap sesama mereka pun kaum Yahudi dan Nasrani tetap mempertahankan kiblatnya masing-masing.
Artikel Terkait
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 130-131: Agama Nabi Ibrahim Adalah Agama Islam
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 132: Wasiat Nabi Ibrahim Kepada Anak Cucunya Agar Tetap dalam Agama Islam
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 133-134: Wasiat Nabi Yaqub Kepada Anak-anaknya Agar Tetap Bertauhid
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 135-136: Definisi Agama Nabi Ibrahim yang Hanif
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 137: Pengakuan Iman Ahli Kitab Berbeda dengan Iman Kaum Muslimin
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 138: Makna dan Aplikasi Kata 'Sibgah' Allah dalam Diri Manusia
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 139-141: Nabi Muhammad Mendebat Kedustaan Yahudi dan Nasrani
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 142: Harapan Nabi Muhammad dan Sikap Yahudi Tentang Perpindahan Kiblat
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 143: Makna Umat Islam Adalah Umat Pertengahan
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 144: Perintah Pemindahan Kiblat Umat Islam ke Ka‘bah