BERSHALAWAT.COM - Berikut Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah ayat 89-90 berdasarkan tafsir Al Quran Kementerian Agama Republik Indonesia.
وَلَمَّا جَاۤءَهُمْ كِتٰبٌ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ مُصَدِّقٌ لِّمَا مَعَهُمْۙ وَكَانُوْا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُوْنَ عَلَى الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۚ فَلَمَّا جَاۤءَهُمْ مَّا عَرَفُوْا كَفَرُوْا بِهٖ ۖ فَلَعْنَةُ اللّٰهِ عَلَى الْكٰفِرِيْنَ ٨٩
Artinya, "Setelah sampai kepada mereka Kitab (Al-Qur’an) dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, sedangkan sebelumnya mereka memohon kemenangan atas orang-orang kafir, ternyata setelah sampai kepada mereka apa yang telah mereka ketahui itu, mereka mengingkarinya. Maka, laknat Allahlah terhadap orang-orang yang ingkar.”
Allah swt menerangkan, bahwa setelah Al-Qur′an datang dari sisi Allah, orang-orang Yahudi dan Nasrani mengingkarinya, padahal Al-Qur′an memberi petunjuk serta membenarkan Kitab Taurat yang ada pada mereka, yang sebelumnya sangat mereka harapkan kedatangannya untuk membenarkan yang terdapat dalam kitab mereka.
Baca Juga: Apa Itu Metode Tafsir Tahlili? Simak Tuntas Artikel Ini, Semakin Cinta Al Quran!
Tetapi setelah kebenaran yang mereka ketahui itu datang, mereka tidak mau beriman.
Sebabnya ialah karena mereka merasa akan kehilangan pengaruh, kekuasaan dan harta benda.
Maka patutlah Allah melaknat mereka, sebagai imbalan kekafiran yang bersarang dalam dada mereka.
Al-Qur′an disebut Kitab yang membenarkan kitab mereka karena kandungannya sesuai dengan isi Kitab mereka dalam bidang tauhid dan prinsip-prinsip serta tujuan agama.
Mereka dengan datangnya kitab yang ditunggu-tunggu itu sebenarnya mengharapkan kemenangan atas orang-orang musyrikin Arab dan orang-orang kafir Mekah.
Baca Juga: Niat Mandi Wajib Haid dan Tata Caranya, Jangan Lupa Berwudhu!
Hal ini dapat diketahui dari perkataan mereka bahwa kitab yang ditunggu-tunggu itu akan mendukung tauhid yang dibawa oleh Musa a.s., untuk menundukkan agama wathaniyah yang dipeluk oleh orang-orang Arab.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Qatadah al-An¡r dari orang tua-tua dari kalangan Ansar mereka berkata, Kisah yang tersebut dalam ayat ini adalah mengenai kami dan orang-orang Yahudi Medinah.
Kami dahulu pernah menjalankan agama mereka pada masa Jahiliah, sedang waktu itu kami masih musyrik dan mereka ahli kitab.
Artikel Terkait
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 67-71: Perintah Allah Kepada Bani Israil Untuk Menyembelih Sapi
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 72-73: Pengungkapan Kasus Pembunuhan di Kalangan Bani Israil
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 74: Watak Keras Kepala Bani Israil Melebihi Kerasnya Bebatuan
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 75-77: Watak Bangsa Yahudi yang Suka Bermuka Dua
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 78-79: Watak Bangsa Yahudi Memalsukan Taurat Demi Harta
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 80-82: Sangkaan Sesat Yahudi Tentang Siksa Neraka
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 83: Pokok-pokok Syariat Islam untuk Bani Israil
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 84: Janji Bani Israil Kepada Allah untuk Tidak Menumpahkan Darah
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 85-86: Tabiat Bani Israil yang Suka Menumpahkan Darah
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 87-88: Pembangkangan Yahudi Terhadap Risalah Nabi Muhammad