Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 91-92: Bantahan Rasulullah Atas Keraguan Yahudi Pada Al Quran

- Kamis, 26 Januari 2023 | 06:39 WIB
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 91-92: Bantahan Rasulullah Atas Keraguan Yahudi Pada Al Quran
Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah Ayat 91-92: Bantahan Rasulullah Atas Keraguan Yahudi Pada Al Quran

BERSHALAWAT.COM - Berikut Tafsir Tahlili Surat Al Baqarah ayat 91-92 berdasarkan tafsir Al Quran Kementerian Agama Republik Indonesia.

وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ اٰمِنُوْا بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ قَالُوْا نُؤْمِنُ بِمَآ اُنْزِلَ عَلَيْنَا وَيَكْفُرُوْنَ بِمَا وَرَاۤءَهٗ وَهُوَ الْحَقُّ مُصَدِّقًا لِّمَا مَعَهُمْ ۗ قُلْ فَلِمَ تَقْتُلُوْنَ اَنْۢبِيَاۤءَ اللّٰهِ مِنْ قَبْلُ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ٩١

Artinya, "Apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah pada apa yang diturunkan Allah (Al-Qur’an),” mereka menjawab, “Kami beriman pada apa yang diturunkan kepada kami.” Mereka ingkar kepada apa yang setelahnya, padahal (Al-Qur’an) itu adalah kebenaran yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika kamu orang-orang mukmin?

Allah menjelaskan bahwa ketika Nabi Muhammad saw dan sahabatnya berkata kepada orang-orang Yahudi yang ada di Medinah dan sekitarnya agar mereka percaya kepada Al-Qur′an yang diturunkan Allah.

Baca Juga: Apa Itu Metode Tafsir Tahlili? Simak Tuntas Artikel Ini, Semakin Cinta Al Quran!

Mereka pun menjawab, bahwa mereka percaya kepada kitab (wahyu) yang diturunkan kepada nabi-nabi keturunan Bani Israil, yaitu Taurat.

Mereka selalu mengingkari kebenaran Al-Qur′an yang membenarkan Kitab Taurat.

Kalau mereka berterus terang, tentulah mereka akan mengakui bahwa Al-Qur′an itu benar, tidak mengandung sedikit pun keraguan.

Sesudah itu Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw membantah alasan yang dikemukakan oleh orang-orang Yahudi dengan bantahan yang membuat mereka tidak berdaya.

Baca Juga: Niat Mandi Wajib Haid dan Tata Caranya, Jangan Lupa Berwudhu!

Apabila nenek moyang mereka betul-betul orang yang setia mengikuti Kitab yang diturunkan Allah, tentu mereka tidak membunuh nabi-nabi.

Dengan demikian jelaslah bahwa mereka itu bukan pengikut Nabi Musa yang taat dan setia, tetapi hanya menuruti hawa nafsu.

Apalagi mereka juga mengakui perbuatan nenek moyang mereka sebagai perbuatan yang tidak bertentangan dengan agama.

Berbuat ingkar atau membolehkan seseorang untuk berbuat ingkar hukumnya sama.

Halaman:

Editor: Taupik Lubis

Sumber: kemenag.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X